Selain itu, mesin pelet pakan memiliki struktur sederhana, tapak kecil, kebisingan rendah, dan umumnya dapat dioperasikan dengan sedikit pembelajaran.
1. Saluran masuk umpan dan agitator mesin pelet pakan diblokir, dan penyumbatan harus dibersihkan tepat waktu
2. Lubang cetakan mesin pelet tersumbat, dan lubang cetakan harus dibuka
3. Kadar air bahan baku terlalu tinggi atau terlalu rendah
4. Kesenjangan antara cakram gerinda dan roller mesin pelet pakan tidak tepat, atau kombinasinya tidak tepat, atau keausannya parah, yang juga akan menyebabkan pelet pakan tidak dapat diproduksi.
5. Mesin pelet pakan ditempatkan terlalu lama, sudah lama tidak digunakan, dan tidak dirawat dalam waktu lama, sehingga mengakibatkan karat pada cakram dan rol gerinda sehingga mempengaruhi produksi pelet.
Model | Kapasitas | Kekuatan | Dimensi |
125 | 80-100kg/jam | 3kw | 110*35*70 cm |
150 | 120-150kg/jam | 4kw | 115*35*80cm |
210 | 200-300kg/jam | 7.5kw | 115*45*95cm |
260 | 500-600kg/jam | 15kw | 138*46*100cm |
300 | 700-800kg/jam | 22kw | 130*53*105cm |
360 | 900-1000kg/jam | 22kw | 160*67*150cm |
400 | 1200-1500kg/jam | 30kw | 160*68*145cm |
Mesin baru tidak di-run-in dengan oli pelumas atau run-innya kurang, bukaannya kasar dan tidak mulus, serta lubang-lubangnya tidak rata dan tidak vertikal, yang juga menyebabkan pelet tidak bisa diproduksi.
Bahan yang tidak hancur sempurna mengakibatkan partikel bahan yang masuk ke mesin pelet terlalu besar untuk dijadikan pelet, sehingga tidak ada bahan yang dihasilkan.
Periksa apakah tegangannya stabil.
Operator tidak memahami kinerja dan cara pengoperasian mesin pelet pakan kelinci dan domba, sehingga mengakibatkan kegagalan produksi pelet karena pengoperasian yang tidak tepat.
Saat orang tersebut beroperasi, material diumpankan terlalu cepat sehingga mengakibatkan tersumbatnya lubang cakram mesin gerinda, sehingga mengakibatkan fenomena tidak adanya produksi pelet.